PEMODELAN NUMERIK OSEANOGRAFI DAN METEOROLOGI


PEMODELAN NUMERIK OSEANOGRAFI




Deskripsi

Pemodelan numerik oseanografi merupakan sebuah sistem untuk mempelajari suatu fenomena oseanografi (dinamika laut) ke dalam persamaan-persamaan diskrit/numerik. Dalam perkembangan ilmu oseanografi, model numerik dianggap cukup membantu dalam menjelaskan fenomena-fenomena yang teramati di alam dengan lebih mendalam dimana model numerik ini mampu menjelaskan kondisi pasang surut, arus, gelombang bahkan kondisi Hidrodinamika di laut.

Daftar Wilayah pemodelan yang dilaksanakan pada tahun 2016
 
  • Pemodelan Oseanografi Rencana Pembangunan Makassar New Port terhadap Keberadaan Lantamal VI Makassar.
  • Pemodelan Oseanografi dalam mendukung kegiatan Hari Nusantara TA. 2016
  • Pemodelan Oseanografi Coke Point Selat Makassar.
  • Pemodelan Oseanografi Daerah Basis Angkatan Laut (DBAL) Surabaya.
  • Pemodelan Oseanografi Rencana Pembangunan Kekuatan TNI AL di Selat Lampa Natuna.
  • Pemodelan Oseanorafi Pelabuhan Benoa Bali.
  • Pemodelan Oseanografi Rencana Pembangunan Dermaga Lanal Banjarmasin.
  • Pemodelan Oseanografi Rencana Pembangunan Dermaga Lanal Kendari.
  • Pemodelan Oseanografi Perairan Selat Karimata dalam mendukung Sail Karimata.
  • Pemodelan Oseanografi dalam mendukung kegiatan Armada Jaya 2016.
  • Pemodelan Oseanografi dalam mendukung Latihan Penembakan di Natuna.
 
Rencana wilayah pemodelan tahun 2017
  • Pemodelan Oseanografi Sesuai Rencana Kegiatan Survei TA. 2017
 
 
PEMODELAN NUMERIK METEOROLOGI




Deskripsi

Pemodelan numerik meteorologi merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk memprediksikan kondisi alam dengan menggunakan persamaan matematis untuk mengetahui kondisi keadaan alam berdasarkan data pengamatan yang dikumpulkan selama rentang waktu tertentu pada suatu tempat.

Hasil Perhitungan tinggi gelombang laut dalam analisa ini merupakan produk model METOC dengan domain 60° BT – 150° BT dan 25° LU – 25° LS, dengan resolusi spasial 30’ (55.5 km). Data Input menggunakan data angin 10 meter dari global forecast system A dari US Weather Service selama 10 tahun mulai dari bulan April 2004 sampai dengan bulan Desember 2016 dengan interval waktu 12 jam. Sedangkan pada penyajian data hanya ditampilkan untuk domain pada batas 15° LS – 12° LU dan 90° BT – 141° BT yang meliputi seluruh wilayah perairan Indonesia. Model ini tidak mempertimbangkan kondisi batimetri wilayah setempat, sehingga baik digunakan untuk mengetahui kondisi gelombang di perairan laut dalam.

Model METOC Pushidrosal saat ini mampu menghasilkan prediksi harian tiap 6 jam dan analisa bulanan, untuk prediksi harian produk yang dihasilkan merupakan hasil perhitungan dari data terbaru hingga 7 hari kedepan, sementara untuk Analisa bulanan produk yang dihasilkan adalah kondisi umum angin dan gelombang tiap bulan.
Daftar Wilayah pemodelan yang dilaksanakan pada tahun 2016:
 
  1. Pemodelan Meteorologi Multilateral Naval Exercise Padang 2016
  2. Pemodelan Meteorologi Prediksi angin dan gelombang Natuna 2016
  3. Pemodelan Meteorologi Sail Selat Karimata 2016
  4. Pemodelan Meteorologi Hari Nusantara Lembata 2016
  5. Pemodelan Meteorologi Latihan Armada Jaya 2016
  6. Pemodelan Meteorologi Latihan Penembakan Natuna 2016
  7. Pemodelan
  8. <
 



Official Website of Pushidrosal
Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut
Hydro-Oceanographic Center, Indonesian Navy
Jl. Pantai Kuta V No.1 Ancol Timur
Jakarta Utara Indonesia 14430
Email. [email protected]
    [email protected]
Phone. +6221-64714810 Fax. +6221-64714819